Menjadi Paskibraka adalah satu pengalaman yang berkesan bagi saya. Waktu itu saya kelas X ketika mendapat kabar dari wali kelas mengenai seleksi Paskibraka kota Surabaya. Awalnya saya sempat ragu, karena ini merupakan hal baru yang belum pernah saya coba. Namun berkat dukungan keluarga, Bapak/Ibu guru, dan teman-teman, saya akhirnya memberanikan diri untuk mengikuti seleksi ini. Seleksi diadakan pada tanggal 20 Maret 2022. Tentu saya mempersiapkan potensi terbaik saya untuk mengikuti tahapan ini.

Puji Tuhan karena anugerah-Nya saya terpilih diantara 51 pasang putra-putri terbaik di Surabaya. Jujur awalnya saya tidak menyangka, tetapi rencana Tuhan memang selalu terbaik. Tentu banyak hal yang harus saya persiapkan. Terutama saya harus menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya, apalagi dalam situasi pandemi seperti saat ini. Pra pelatihan dimulai tanggal 17 Mei 2022 selama 3 hari sebelum masuk masa pelatihan dan karantina. Pada masa pra pelatihan saya sempat takut dan ragu dengan teman-teman seangkatan Paskibraka karena waktu itu memang belum mengenal siapa-siapa. Namun ternyata mereka teman-teman yang sangat baik. Mereka juga sabar membantu saat saya dalam kesulitan. Selain itu, ada beberapa kakak asuh yang juga membantu kami selama masa pelatihan hingga pengibaran.

Namun ada suatu kejadian yang sempat membuat saya sedih. Saat upacara pembukaan pelatihan, saya dinyatakan positif Covid-19. Saya sempat pasrah dengan keadaaan, namun saya tetap percaya pertolongan Tuhan. Puji Tuhan saya dinyatakan sembuh dan diberi kesempatan untuk berlatih lagi. Selama pelatihan memang menguras banyak tenaga dan pikiran. Namun karena tekad dan niat saya untuk menjadi Paskibraka, saya tetap menjalani dengan semangat. Apalagi di sini saya juga bertemu dengan banyak teman yang hebat dan inspiratif sehingga bisa termotivasi untuk selalu semangat dalam pelatihan dan pantang menyerah.

Semua jerih payah kami terbayar saat upacara perayaan HUT ke-77 RI di Balai Kota Surabaya. Semua teman menangis terharu karena acara upacara berjalan sukses. Saya sungguh bersyukur untuk pencapaian kami saat itu. Semua tentu tidak mungkin terjadi tanpa campur tangan Tuhan. Nah, dari pengalaman ini, saya juga dapat banyak pelajaran berharga. Banyak kebiasaan buruk yang mulai menghilang karena kebiasaan yang kami lakukan selama pelatihan. Salah satunya tentang kedisiplinan.

Terima kasih untuk keluarga dan teman-teman yang selalu support dan memberikan semangat. Pesanku, tidak pernah ada kata salah untuk mencoba selagi ada kesempatan. Mari jangan ragu mengembangkan setiap potensi yang kita miliki. Tuhan Yesus memberkati!

Penulis:
Jade Emily (XI IPA 2)