Sedikit cerita tentang pengalaman lomba ini, kami diajak untuk mengikuti lomba ini oleh teman dari anggota tim kami. Awalnya kami ragu untuk mengikuti kompetisi ini karena melihat lawan tim yang susah dan ada salah satu anggota tim kami yang berhalangan. Namun, kami bertekad untuk tetap mengikuti lomba ini dengan 11 anggota. Dalam lomba yang diadakan oleh Cita Hati West ini, para peserta diwajibkan untuk menggunakan properti tertentu, yaitu “kipas”. Kewajiban itu merupakan tantangan tersendiri bagi kami karena kami hanya mempunyai waktu yang sedikit untuk mempelajari gerakan dengan kipas.

Meskipun, pada hari H terjadi kesalahan pada pose terakhir namun kami bersyukur karena kami sudah melakukan dengan maksimal selama penampilan tarian. Pada akhirnya, tidak disangka kami mendapatkan juara pertama dalam Lomba Friendsters Season 4 oleh SMA Kristen Cita Hati West.

Cerita yang berbeda dengan lomba LUMOS CHAMPIONSHIP, kami menyiapkan lomba ini selama 2 minggu. Dalam latihan kami, kami mempunyai PR untuk mengubah formasi dalam tarian karena ada salah satu anggota yang berhalangan. Dan beberapa hari sebelum hari H kompetisi itu, kami mendapatkan informasi bahwa panitia Lumos Championship tidak mengambil 3 juara, melainkan hanya 1 juara sebagai Best Performance. Hal tersebut membuat kami cukup khawatir, sehingga kami berlatih cukup keras. Hari H pun tiba, kami hanya memiliki sedikit waktu untuk pemanasan, dan tidak lama nama tim kami disebut untuk tampil. Penampilan kami cukup bagus dan akhirnya usaha kami pun tidak sia-sia. Kami pulang membawa piala sebagai Best Performance dari Lumos Championship 2019 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya.

Kami sangat bersyukur kepada Tuhan karena kami dapat memenangkan lomba tersebut.

(Thea, Fedorike,Lauren)