Selamat hari ini! Perkenalkan, saya Grace Laura dari SMA Kristen Petra 5. Saya akan membagikan kisah menarik saat mengikuti Lomba Cipta dan Baca Puisi HUT ke-70 PPPK Petra pada 10 Februari 2021 lalu. Awalnya saya ditawari untuk ikut lomba tersebut oleh guru Bahasa Indonesia saya. Jujur, dalam hati, saya mempertanyakan apakah saya sanggup untuk ikut menimbang padatnya jadwal kegiatan pembelajaran kelas XII. Saking ragunya saya sampai-sampai konsultasi dengan teman dekat dan beruntung sekali ia merespons dengan bijaksana. Akhirnya dengan tekad yang penuh, saya memberanikan diri untuk mengikuti lomba. Selain saya, ada rekan saya, Doxellius Hariyanto yang juga ikut mewakili sekolah kami.

Saya menyoroti hubungan sosial manusia di tengah masa pandemi sebagai tema puisi. Setelah membuat puisi, kami berdua berlatih membacakannya setiap sepulang sekolah melalui Zoom Video Conference dan dibimbing oleh Bu Elly (guru Bahasa Indonesia kami) selaku mentor. Terhitung ada 6 kali pertemuan untuk kami berlatih. Saat weekend kami pun tetap dipersilakan untuk berlatih secara mandiri. Melalui latihan tersebut saya merasa sangat terbantu untuk menguasai teknik-teknik membaca puisi yang menurut saya cukup sulitNamun saya senang, karena setiap latihan kami menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.

Saya jadi ingat perkataan Bu Elly, ”Orang yang bisa bikin puisi itu banyak, tapi nggak semua bisa membacakannya, hanya beberapa.” Kalimat itu tak lantas menjatuhkan saya, tetapi justru memotivasi untuk membuktikan pada diri sendiri bahwa saya mampu. Memang prosesnya tidaklah mudah, di awal latihan saya sempat putus asa karena kesulitan menemukan mimik dan intonasi yang pas. Beruntung saya menemukan pencerahan saat sedang berlatih mandiri. Ternyata kunci dari baca puisi adalah tenang. Saat tenang, tubuh dan hati kita akan terkoneksi sehingga melalui pembacaan, kita dapat secara maksimal mentransfer isi puisi ke hati para penonton. Sehari sebelum lomba kami mengadakan gladi bersih. Saya dan Doxi membacakan puisi dengan disaksikan oleh para guru Bahasa Indonesia kami. Bagi saya, itu adalah pengalaman menegangkan sekaligus membanggakan yang akan selalu saya ingat hingga dewasa nanti. Setelah beberapa evaluasi, kami mengakhiri pertemuan dengan berdoa memohon penyertaan Tuhan dalam perlombaan. Tak lupa juga saya meminta restu dari mama, papa, cece dan koko.

Hari yang dinanti telah tiba. Bersama 20 peserta lainnya kami berusaha menampilkan yang terbaik. Puji Tuhan tidak terjadi kendala teknis saat kami membacakan puisi. Luruh sudah segala ketegangan yang tadi saya tahan. Rasanya senang sekali saya dapat menyampaikan pesan ke hati para juri dan penonton. Puji Tuhan pada tanggal 16 Februari 2021 diumumkan pemenang lomba dan saya mendapatkan juara 1. Saya berterima kasih kepada Tuhan Yesus yang senantiasa menyertai langkah saya, juga para guru yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk melatih serta mendukung, termasuk keluarga saya yang sangat supportive. Tak lupa tentu saya mengucapkan terima kasih kepada PPPK Petra karena telah menyediakan wadah bagi kami, para siswa untuk terus berkarya dalam mengaktualisasikan berbagai bidang talenta. Semoga PPPK Petra senantiasa menjadi berkat melalui setiap karyanya.

Penulis: Grace Laura Christy

SMA KRISTEN PETRA 5
Jl. Jemur Andayani XVII/2
Surabaya - 60236
Telp. (031) 8436474, 8412055
Faks. (031) 8412055