Halo semua, perkenalkan nama saya Kensias Kristanto dari kelas XII IPA 1 SMA Petra 5. Pada kesempatan kali ini saya ingin menceritakan pengalaman saya mengikuti Mathematics Competition Revolution 2019 di Universitas Negeri Surabaya. Olimpiade Matematika ini merupakan ajang bergengsi tingkat nasional yang sudah diadakan sejak beberapa tahun yang lalu.
Tanggal 14 September 2019, diadakan babak penyisihan di Unesa Surabaya. Setiap peserta dihadapkan dengan 20 soal isian singkat yang harus dikerjakan dalam waktu 60 menit. Dengan soal yang susah dan waktu yang singkat, para peserta dituntut untuk dapat mengerjakannya dalam waktu yang efesien. Puji Tuhan meski saya mengalami banyak kesulitan dalam pengerjaan tapi saya masih diberi kesempatan untuk lolos ke babak semifinal.
Selanjutnya, tanggal 27 September 2019 diadakan babak semifinal di tempat yang sama. Kali ini jumlah dan kualitas soal bertambah menyebabkan banyak peserta kesulitan dalam babak ini. Apalagi adanya minus point yang cukup besar apabila salah atau tidak menjawab soal. Sekali lagi, saya masih beruntung karena dapat mengerjakannya dengan cukup baik. Puji Tuhan saya masih dapat memperoleh tiket ke babak final. Uniknya dari 5 peserta yang lolos final, dua orang mendapatkan nilai 0. Sehingga dengan kata lain, semua peserta yang tidak lolos final mendapatkan nilai minus pada babak semifinal. Puji Tuhan saya masih dapat kesempatan mendapatkan nilai positif J.
Besoknya, adalah hari yang ditunggu-tunggu yaitu babak final olimpiade matematika ini. Babak final terdiri dari 3 babak. Babak pertama adalah babak star rotation di mana 5 peserta final mengerjakan soal secara bergantian dan rotasi. Setiap soal harus dikerjakan dengan cara dalam waktu 3 menit. Yup, waktu yang sangat singkat, tapi saya berusaha memaksimalkan pengerjaan dengan efektif. Sayang sekali saya hanya dapat mengerjakan dengan benar 1 dari 5 soal yang diberikan. Tapi beruntung saya dapat banyak poin “remah-remah” dari 4 soal lainnya sehingga saya berhasil meraih nilai tertinggi. Babak berikutnya adalah babak presentasi di mana setiap siswa harus mempresentasikan 1 soal dalam waktu 10 menit. Di babak ini saya tidak dapat maksimal karena saya tidak mengerti maksud soal yang diberikan, akhirnya saya mempresentasikan apa yang saya tahu dengan gaya seolah-olah mengerti. Beruntung, para juri merasa dapat memahami apa yang saya katakan dan saya memeroleh skor tinggi dalam babak ini. Terakhir adalah babak cerdas cermat. Bagian ini melatih kecepatan dan ketepatan pengerjaan soal. Dan menjadi babak yang sangat seru bagi penonton. Babak ini berjalan sangat sengit antar peserta. Sekali lagi saya sangat bersyukur pada Tuhan karena saya berhasil meraih poin tertinggi yang menjadikan saya Juara 1 dalam Olimpiade tingkat nasional ini.
Biarlah keberhasilan kali ini dapat menjadi motivasi bagi para siswa untuk dapat giat belajar untuk meraih kesuksesan. Tidak lepas dari itu semua adalah campur tangan Tuhan yang telah memberikan hal ini karena saya sadar saya bukan siapa-siapa. Tapi Tuhan yang membuat saya masih dapat menikmati berkat kemurahanNya hingga saat ini.
Related Posts