Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat hingga saat ini kita memasuki masa Revolusi Industri 4.0, yaitu masa di mana penggunaan internet untuk berbagai macam hal serta komputerisasi (Wikipedia Indonesia, 2020). Revolusi Industri 4.0 yang disebabkan oleh era disrupsi ini (distruption) membuat tatanan kehidupan bisa tiba-tiba berubah karena adanya hal-hal “baru”. Kehidupan manusia yang dahulunya dapat diprediksi, saat ini menjadi cepat berkembang dan berubah. Apalagi setahun terakhir dunia juga mengalami covidisruption yang mengakibatkan pesatnya penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Perubahan yang begitu cepat menjadi tantangan tersendiri bagi para siswa, terutama dalam mempersiapkan masa depan dan karir mereka. Kecepatan transfer informasi, perubahan yang serba cepat, kompleksitas, serti ketidakpastian dalam hidup turut memengaruhi perencanaan pendidikan dan karir para siswa. Karir atau pekerjaan yang ada sekarang tidak lagi menjamin masa depan yang pasti. Semakin hari, semakin banyak jenis pekerjaan yang tidak dikenal sebelumnya. Hal ini seiring dengan perkembangan era disrupsi yang begitu berdampak bagi masyarakat. Untuk itu, para siswa harus mulai merencanakan studi dan karirnya mulai dari sekarang.

Untuk bisa merencanakan studi dan karirnya, para siswa diharuskan untuk mempunyai karakter era 4.0, yaitu transformasi kognitif, transformasi emosi, dan transformasi perilaku. Tentunya, peran orang tua sangat penting untuk membentuk karakter ini. Dengan bimbingan orang tua, para siswa diajak untuk menyadari bahwa karir adalah suatu panggilan dan berhubungan dengan keunikan setiap individu. Orang tua dapat membimbing dengan membuka wawasan siswa dengan karir yang diminati, kemudian menentukan jurusan, Perguruan Tinggi, serta tantangan dan peluang yang akan dihadapi. Panggilan karir ini dapat didapatkan oleh siswa dengan membangun self awareness (pengenalan diri) yang baik. Transformasi kognitif ini kemudian mengarahkan siswa untuk mempunyai strategi guna mencapai karir yang diharapkan.

Di sisi lain, transformasi emosi juga menjadi karakter yang penting. Tidak hanya ilmu yang dimiliki, namun attitude (sikap), skills (keterampilan), dan knowledge (pengetahuan) bersinergi untuk menghasilkan penguasaan dan pengelolaan teknologi yang baik. Tentu hal ini tidak dapat dibangun dalam waktu singkat, sehingga peran orang tua dalam mengarahkan siswa juga menjadi poin penting. Terakhir, mengawali segala sesuatu dengan tekat (passion) menjadi bagian dari transformasi emosi yang tidak kalah pentingnya. Minat dan potensi yang telah dicari dan dibangun sebelumnya dapat menjadi dorongan untuk mencapai tujuan (karir) yang diinginkan. Tekad tersebut juga dapat menghasilkan kegigihan untuk bertahan mencapai tujuan walaupun membutuhkan waktu yang panjang dan tantangan yang berat.

Berbekal dengan karakter 4.0 yang dibangun dalam diri para siswa tersebut, niscaya pekerjaan-pekerjaan atau karir yang dipilihnya dapat berkembang dengan baik. Tentu karakter dan semangat tersebut harus dipupuk mulai sejak saat ini. Pekerjaan atau jenis karir yang akan dilalui para siswa juga akan sangat berbeda dengan saat ini, sehingga peran orang tua dalam mendampingi dan membuka wawasan siswa atas karir yang ada menjadi bagian penting yang diperlukan.

Penulis:
Natania Wijayanti, S.Psi

SMA KRISTEN PETRA 5
Jl. Jemur Andayani XVII/2
Surabaya - 60236
Telp. (031) 8436474, 8412055
Faks. (031) 8412055